advent1jkt.sch.id – Pembalap muda Indonesia, Fadillah Arbi Aditama, mencetak sejarah dengan menjadi juara Race 1 kelas Asia Production 250 (AP250) di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025. Kemenangan gemilang ini diraih di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Arbi Aditama juara dengan catatan waktu 17 menit 53,902 detik, mengungguli rivalnya dengan selisih tipis 0,784 detik. Prestasi ini tidak hanya membanggakan tim Astra Honda Racing Team (AHRT), tetapi juga mengibarkan Merah Putih di hadapan publik tanah air. Balap Motor Indonesia kini menunjukkan taringnya di kancah Asia. Artikel ini mengulas kronologi balapan, strategi Arbi, dan performa pembalap Indonesia lainnya.
Kronologi Balapan Arbi Aditama Juara
Arbi Aditama memulai balapan dari posisi ketiga, posisi strategis untuk bersaing di barisan depan. Sejak lampu hijau menyala, ia langsung terlibat dalam duel sengit melawan pembalap Jepang, Riichi Takahira. Keduanya saling menyalip, menciptakan tontonan mendebarkan bagi penonton di Mandalika. Arbi, yang mengendarai Honda CBR250RR, menjaga ritme balapan dengan cerdas. Ia fokus mengatur pemakaian ban untuk menjaga performa motor hingga lap terakhir. CNN Indonesia melaporkan bahwa strategi ini menjadi kunci keberhasilannya.
Memasuki lap kedelapan, persaingan semakin ketat. Delapan pembalap terdepan hanya terpaut jarak tipis, menuntut konsentrasi tinggi. Arbi Aditama juara karena mampu memanfaatkan momen krusial di lap terakhir. Ketika Takahira mengalami insiden jatuh, Arbi dengan cepat mengamankan posisi terdepan. Ia finis dengan waktu 17 menit 53,902 detik, unggul atas Mohamad Danial Syahmi (17 menit 54,689 detik) dan Krittapat Keankum (17 menit 54,761 detik). “Saya fokus menjaga emosi dan ritme. Dua lap terakhir, saya push maksimal,” ujar Arbi, dikutip dari Liputan6.
Perjuangan Pembalap Lain di AP250
Selain Arbi, pembalap AHRT lainnya, Davino Britani, juga menunjukkan performa luar biasa. Start dari posisi ke-24, ia berhasil merangsek ke posisi kedelapan. Perjuangan Davino membuktikan kekuatan tim AHRT dalam menghadapi persaingan ketat. Sementara itu, pembalap Indonesia lainnya seperti Murobbil Vitoni sempat memimpin di lap awal, namun akhirnya finis di luar podium. Balap Motor Indonesia terus menunjukkan potensi besar melalui talenta-talenta muda ini.
Persaingan di kelas AP250 memang dikenal sengit. Pembalap dari berbagai negara, seperti Thailand, Malaysia, dan Jepang, turut meramaikan balapan. Namun, Arbi Aditama juara berkat ketenangan dan strategi yang matang. Keberhasilannya ini juga memperkokoh posisinya di puncak klasemen sementara AP250 dengan 104 poin, unggul atas Krittapat Keankum (83 poin), seperti dilaporkan The Mandalika GP.
Keberhasilan di Kelas SS600
Kelas Supersport 600 (SS600) juga menyuguhkan aksi menarik. M. Adenanta, pembalap AHRT, tampil gemilang dengan finis sebagai juara. Meski start dari posisi kedelapan, ia langsung melesat ke posisi kedua di lap awal. Adenanta sempat memimpin pada lap keempat, namun persaingan ketat membuat posisinya terus berubah. Di lap terakhir, ia memanfaatkan celah di tikungan akhir untuk mengunci kemenangan. “Saya melihat peluang di dua tikungan terakhir dan berhasil overtake,” ujar Adenanta, dikutip dari ANTARA News.
Herjun Atna Firdaus, rekan setim Adenanta, juga menunjukkan perjuangan hebat. Ia memimpin di lap ketujuh, tetapi insiden jatuh di lap kesembilan memaksanya keluar dari balapan. Sementara itu, Rheza Danica Ahrens finis di posisi kesembilan setelah sempat turun ke posisi kesepuluh. Prestasi ini menegaskan dominasi Indonesia di kelas SS600, dengan Adenanta memimpin klasemen sementara (108 poin). Balap Motor Indonesia semakin diperhitungkan di ARRC 2025.
Aksi Andi Gilang di ASB1000
Di kelas Asia Superbike 1000 (ASB1000), Andi Gilang dari AHRT tampil stabil. Setelah absen di putaran ketiga di Motegi, ia kembali balapan dan start dari posisi kedelapan. Andi berhasil mempertahankan ritme dan finis di posisi ketujuh. Meski tidak meraih podium, performanya menunjukkan konsistensi dan potensi.