Bank Sentral ASEAN Perkuat Integrasi Keuangan di SLC 2025

Bank Sentral ASEAN Perkuat Integrasi Keuangan
0 0
Read Time:1 Minute, 23 Second

advent1jkt.sch.id – Bank Sentral ASEAN Perkuat Integrasi Keuangan melalui pertemuan ASEAN Senior Level Committee on Financial Integration (SLC) ke-30 di Yogyakarta, 18-19 September 2025. Bank Indonesia (BI) dan State Bank of Viet Nam (SBV) co-chair. Oleh karena itu, artikel ini rangkum komitmen, fokus, dan rencana, berdasarkan Kompas.com per 20 September 2025, 09:55 WIB, dengan tambahan dari Bank Indonesia dan ASEAN Secretariat.

Bank Sentral ASEAN Perkuat Integrasi Keuangan: Komitmen Indonesia

Filianingsih Hendarta, Deputi Gubernur BI, tekankan integrasi perdagangan dan investasi ASEAN. Selain itu, kurangi hambatan non-tarif, percepat konektivitas pembayaran, perluas LCT (local currency transaction). Dengan demikian, jaga ketahanan di tengah ketidakpastian global, fragmentasi rantai pasok, digitalisasi, transisi energi. Misalnya, Bank Indonesia sebut LCT kurangi kerentanan eksternal. Untuk itu, sektor keuangan ASEAN kunci stabilitas. Oleh sebab itu, Bank Sentral ASEAN Perkuat Integrasi Keuangan buka peluang pertumbuhan.

Fokus SLC ke-30: Jaring Pengaman Regional

Pertemuan soroti penguatan jaring pengaman regional. Selain itu, manajemen krisis diintegrasi perbankan dan pasar modal. Dengan kata lain, stabilitas kawasan terjaga. Misalnya, ASEAN Secretariat catat BI dan SBV dorong LCT. Untuk itu, Filianingsih: “Komitmen LCT kurangi kerentanan.” Oleh sebab itu, fokus ini tingkatkan ketahanan.

Rencana SLC Selanjutnya

SLC ke-31 digelar Filipina Triwulan I-2026, BI dan SBV tetap co-chair. Selain itu, lanjutkan agenda integrasi. Dengan demikian, ASEAN perkuat posisi global. Misalnya, Kompas.com sebut BI pimpin inisiatif. Untuk itu, dukung transisi energi. Oleh sebab itu, rencana ini strategis.

Kesimpulan

Bank Sentral ASEAN Perkuat Integrasi Keuangan melalui SLC Yogyakarta 2025 dengan fokus LCT dan jaring pengaman. Oleh karena itu, BI dan SBV co-chair tingkatkan ketahanan. Dengan demikian, peluang pertumbuhan baru terbuka. Untuk itu, pantau Bank Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %