advent1jkt.sch.id – 52.400 ton jagung diguyur ke peternak tekan harga daging sapi dan ayam, menurut Kementan per 3 Oktober 2025. Distribusi ini stabilkan harga pakan. Artikel ini mengulas alasan distribusi, dampak harga, manfaat peternak, respons publik, dan prospek, per 3 Oktober 2025, 14:00 WIB.
Alasan Distribusi 52.400 Ton Jagung
52.400 ton jagung diguyur ke peternak untuk stabilkan harga pakan ternak. Selain itu, Kementan targetkan harga daging Rp120.000/kg. Untuk itu, jagung impor dari AS dan Ukraina. Meski begitu, distribusi ke Jawa Barat, Jawa Timur. Oleh karena itu, tekan inflasi pangan. Dengan demikian, konsumen untung.
Dampak Distribusi Jagung pada Harga Daging
52.400 ton jagung diguyur ke peternak turunkan harga pakan 10%. Selain itu, daging ayam broiler Rp36.000/kg. Untuk itu, sapi potong Rp130.000/kg. Meski begitu, distribusi 20.000 ton ke peternak sapi. Oleh karena itu, harga stabil. Dengan demikian, inflasi terkendali.
Manfaat untuk Peternak dan Ekonomi
Peternak hemat biaya pakan hingga 15%. Selain itu, produksi daging naik 5%. Untuk itu, Kementan koordinasi Bulog. Meski begitu, stok jagung cukup hingga akhir tahun. Oleh karena itu, peternak ekspansi. Dengan demikian, ekonomi pedesaan tumbuh.
Respons Publik terhadap Distribusi Jagung
52.400 ton jagung diguyur ke peternak viral di X dengan 7.000 unggahan per 3 Oktober 2025. Selain itu, peternak puji langkah cepat. Untuk itu, konsumen senang harga turun. Meski begitu, beberapa khawatir impor. Oleh karena itu, diskusi pangan ramai. Dengan demikian, kebijakan dipuji.
Prospek Stabilisasi Harga Pangan 2025
Distribusi ini stabilkan harga hingga akhir 2025. Selain itu, Kementan rencanakan impor 1 juta ton. Untuk itu, jagung lokal naik produksi. Meski begitu, cuaca El Nino tantang. Oleh karena itu, diversifikasi pakan kunci. Dengan demikian, harga daging terjangkau.
Kesimpulan
52.400 ton jagung diguyur ke peternak tekan harga daging dan pakan. Manfaat peternak dan konsumen nyata. Selain itu, respons publik positif. Untuk itu, prospek stabilisasi cerah. Meski begitu, impor dan cuaca perlu diwaspadai. Dengan demikian, Kementan sukses kendali inflasi.
