advent1jkt.sch.id – Trump tarif 100% China menjadi pukulan keras dalam perang dagang AS-China setelah Presiden Donald Trump umumkan tarif tambahan 100% pada impor China mulai 1 November 2025, sebagai balasan atas kontrol ekspor mineral langka oleh Beijing. Oleh karena itu, pengumuman ini, yang disampaikan Trump via Truth Social, juga ancam batalkan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping di APEC Korea Selatan akhir Oktober. Dengan demikian, Trump tarif 100% China ini eskalasi signifikan, tambah beban tarif existing hingga 100% lagi, picu penurunan saham Dow Jones 1,9% dan Nasdaq 3,56% pada 10 Oktober. Selain itu, China balas dengan biaya pelabuhan kapal AS US$56 per ton (400 yuan), naik ke US$90 pada April 2026, sebagai retaliasi atas pembatasan ekspor rare earth. Berikut kronologi eskalasi, dampak ekonomi, reaksi pasar, dan prospek pertemuan Trump-Xi, dirangkum pada 12 Oktober 2025.
1. Kronologi Eskalasi Perang Dagang AS-China
Perang dagang dimulai saat Trump umumkan pembatasan ekspor software kritis AS ke China pada 10 Oktober 2025, balas surat agresif Beijing soal kontrol ekspor rare earth mulai 1 November. Dengan kata lain, China, pemasok 70% rare earth global (untuk chip, baterai EV, pertahanan), batasi ekspor untuk tekan AS di APEC. Selanjutnya, Trump respons dengan ancam “tarif masif” dan batalkan pertemuan Xi di Korea Selatan (31 Oktober–1 November). Untuk itu, tarif 100% tambahan ini atas tarif existing (rata-rata 19% sejak 2018), berlaku 1 November atau lebih cepat jika China eskalasi. Oleh sebab itu, China langsung balas dengan biaya pelabuhan: kapal AS bayar US$56/ton (naik US$90 April 2026), kapal China ke AS US$18/ton atau US$120/kontainer. Dengan begitu, biaya kapal 15.000 kontainer bisa capai US$1,8 juta. Akibatnya, perdagangan bilateral AS-China, US$194 miliar impor Januari–Juli 2025 (turun dari US$239 miliar 2024), terancam anjlok lebih dalam.
2. Dampak Tarif 100% Trump ke Ekonomi AS-China
Trump tarif 100% China ini ancam tambah biaya impor US$194 miliar, naikkan harga konsumen AS 10–20% untuk barang seperti elektronik dan EV. Dengan demikian, analis Goldman Sachs prediksi inflasi AS naik 0,5–1%, tekan The Fed tunda pemotongan suku bunga. Selanjutnya, China, yang impor AS US$194 miliar, balas dengan biaya kapal US$56/ton, tambah biaya logistik AS US$10–15 miliar tahunan. Untuk itu, petani AS seperti Caleb Ragland (American Soybean Association) kecewa, karena tarif balasan China hambat ekspor kedelai US$239 miliar 2024. Oleh sebab itu, pasar saham AS anjlok: Dow -1,9%, S&P 500 -2,71%, Nasdaq -3,56% pada 10 Oktober. Dengan begitu, perdagangan bilateral, yang turun 18% sejak 2018, berisiko kontraksi 25%. Akibatnya, rantai pasok global terganggu, terutama teknologi dan EV.
3. Respons China: Biaya Pelabuhan US$56/Ton dan Ancaman Lanjutan
China sebut biaya pelabuhan ini “perlindungan kepentingan nasional” atas pembatasan AS. Dengan kata lain, biaya US$56/ton untuk kapal AS naik US$90 April 2026, sementara kapal China ke AS US$18/ton atau US$120/kontainer. Selanjutnya, China juga selidiki antimonopoli Qualcomm dan batasi ekspor rare earth lebih ketat. Untuk itu, juru bicara China bilang, “Retaliasi ini wajar atas agresi AS.” Oleh sebab itu, Xi Jinping, yang Trump ancam batalkan pertemuan, tetap siap dialog di APEC. Dengan begitu, China tunjukkan ketangguhan ekonomi, meski ekspor ke AS turun 18%. Akibatnya, perang dagang ini eskalasi, tapi ruang negosiasi terbuka.
4. Reaksi Pasar dan Analis
Pengumuman Trump tarif 100% China picu gejolak pasar. Dengan demikian, saham AS anjlok: Dow -879 poin (1,9%), S&P 500 -2,71%, Nasdaq -3,56% pada 10 Oktober. Selanjutnya, saham China di Hong Kong turun 2,5%, tapi rebound 1% setelah Xi sebut “stabilitas perdagangan”. Untuk itu, analis Bloomberg sebut, “Tarif ini bisa tambah US$200 miliar biaya impor AS.” Oleh sebab itu, petani AS seperti Caleb Ragland (American Soybean Association) kecewa: “Tarif balasan China hancurkan ekspor kedelai.” Dengan begitu, perang dagang ini tekan inflasi AS 0,5–1%. Akibatnya, The Fed tunda pemotongan suku bunga.
5. Prospek Pertemuan Trump-Xi
Pertemuan Trump-Xi di APEC Korea Selatan (31 Oktober–1 November) kini ragu. Dengan kata lain, Trump sebut “tak ada alasan bertemu Xi” atas “agresi perdagangan” China. Selanjutnya, analis Reuters sebut, “Batalnya pertemuan eskalasi perang dagang, tapi dialog tetap diperlukan.” Untuk itu, China dorong negosiasi via Mesir dan Qatar, mirip kesepakatan Gaza. Oleh sebab itu, Xi Jinping tetap siap bertemu, fokus stabilitas perdagangan. Dengan begitu, ruang diplomasi terbuka. Akibatnya, perang dagang mungkin mereda jika negosiasi sukses.
6. Implikasi Global: Dari Pasokan Chip hingga EV
Trump tarif 100% China ancam rantai pasok global. Dengan demikian, rare earth China (70% pasokan dunia) krusial untuk chip, baterai EV, dan pertahanan AS. Selanjutnya, biaya kapal US$56/ton China tambah US$10–15 miliar logistik AS tahunan. Untuk itu, produsen AS seperti Apple dan Tesla prediksi kenaikan harga 15–20%. Oleh sebab itu, negara seperti India dan Vietnam untung dari diversifikasi pasokan. Dengan begitu, perang dagang ini eskalasi, tapi dorong reshoring manufaktur AS. Akibatnya, ekonomi global tekanan, tapi peluang baru muncul.
Kesimpulan Trump tarif 100% China eskalasi perang dagang setelah Beijing batasi rare earth, dengan Xi balas biaya kapal AS US$56/ton. Oleh karena itu, pengumuman Trump ancam batal pertemuan APEC, picu anjlok saham AS. Dengan demikian, retaliasi ini tambah biaya perdagangan bilateral US$194 miliar. Untuk itu, negosiasi tetap kunci untuk stabilitas. Akibatnya, rantai pasok global terganggu, tapi dorong diversifikasi. Bagikan prediksi Anda di komentar!
