advent1jkt.sch.id – Biang Kerok BUMN Sakit Terlalu Banyak Anak Usaha jadi sorotan usai BUMN punya 1.400 anak usaha, picu inefisiensi, tumpang tindih, rugi Rp 100 triliun 2024. Menteri BUMN Erick Thohir sebut “terlalu banyak anak, seperti keluarga besar yang ribut”, Dorong restrukturisasi via Danantara. Artikel ini ulas Biang Kerok BUMN Sakit Terlalu Banyak Anak Usaha, data, dampak, solusi, berdasarkan KemenBUMN, CNBC Indonesia, dan X (15 November 2025, 09:00 WIB).
Data 1.400 Anak Usaha BUMN
Pertama-tama, BUMN punya 1.400 anak usaha, naik dari 1.200 2023. Selain itu, rugi Rp 100 T 2024. Dengan demikian, inefisiensi tumpang tindih. Oleh karena itu, Biang Kerok BUMN Sakit Terlalu Banyak Anak Usaha struktur.
Dampak Inefisiensi
Selanjutnya, biaya operasional naik 15%, kompetisi internal. Selain itu, PHK 10.000 karyawan. Untuk itu, dividen BUMN turun 20%. Dengan demikian, Biang Kerok BUMN Sakit Terlalu Banyak Anak Usaha kinerja.
Solusi Restrukturisasi Danantara
Lebih lanjut, Danantara gabung anak usaha, target 800 unit 2025. Selain itu, Erick Thohir: “Kurangi anak, fokus core business.” Untuk itu, merger seperti Bank Mandiri BRI. Dengan demikian, Biang Kerok BUMN Sakit Terlalu Banyak Anak Usaha reformasi.
Prospek 2026
Terakhir, target laba Rp 500 T. Selain itu, #BUMNReform viral X. Untuk itu, sinergi digital. Dengan demikian, Biang Kerok BUMN Sakit Terlalu Banyak Anak Usaha peluang.
Kesimpulan
Biang Kerok BUMN Sakit Terlalu Banyak Anak Usaha 1.400 unit rugi Rp 100 T. Oleh karena itu, restrukturisasi Danantara. Dengan demikian, BUMN maju. Pantau!
