PLN EPI Genjot Biomassa 2025: Target 3 Juta Ton Emisi Nol

PLN EPI genjot biomassa
0 0
Read Time:2 Minute, 50 Second

Pendahuluan

advent1jkt.sch.id – PLN EPI genjot biomassa menjadi langkah strategis PT PLN Energi Primer Indonesia dalam mendukung transisi energi nasional. Melalui pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar alternatif, PLN EPI menargetkan 3 juta ton pada 2025, sejalan dengan Nationally Determined Contributions (NDC) dan Net Zero Emission (NZE) 2060. Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, menyampaikan hal ini di Workshop Bioenergi – Biomass Business Opportunity, yang digelar ASPEBINDO dan HIPMI di Ambhara Hotel, Jakarta. Dengan demikian, artikel ini mengulas target biomassa, program cofiring, dan kolaborasi sektor untuk percepatan energi bersih.

PLN EPI Genjot Biomassa: Target dan Manfaat Emisi

PLN EPI berupaya mencapai 3 juta ton biomassa tahun ini, setara 3% dari volume batu bara PLN. Langkah ini berpotensi mengurangi emisi CO2e hingga 3,3 juta ton per tahun. Selain itu, PLN EPI menjamin pasokan energi untuk pertumbuhan demand kelistrikan, dengan target batu bara 99,76 juta ton dan gas 1.329 BBTUD, atau 40% kebutuhan nasional. Untuk itu, pengembangan infrastruktur seperti regasifikasi LNG dan logistik BBM turut didorong. Dengan kata lain, biomassa menjadi kunci transisi hijau tanpa mengganggu pasokan listrik. Kompas.com

Program Cofiring dan Pengembangan Infrastruktur

PLN EPI genjot biomassa melalui cofiring di 52 PLTU, sesuai Permen ESDM No. 12/2023. Cofiring memungkinkan campuran biomassa tanpa bangun PLTU baru, dengan tingkat 10% untuk boiler pulverized coal hingga 70% untuk tipe stoker. Rakhmad menjelaskan, “Ini langkah cepat turunkan emisi.” Volume biomassa melonjak dari 312 ribu ton di 2021 menjadi 1,8 juta ton di 2024, optimistis capai target 2025. Selanjutnya, PLN EPI bangun rantai pasok biomassa nasional, libatkan mitra di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, ekosistem ini efisien dari pengumpulan bahan baku hingga quality control. CNN Indonesia

Potensi Biomassa Nasional dan Ekosistem Terpadu

Indonesia punya potensi biomassa 130 juta ton per tahun dari limbah pertanian, industri, dan hutan energi. PLN EPI genjot biomassa tak hanya untuk kelistrikan, tapi juga industri dan ekspor. Rakhmad tegas, “Kami pelopori ekosistem terpadu: sub-hub, main hub dengan mixing dan kontrol kualitas.” Dengan demikian, model ini ciptakan peluang bisnis luas. Selain itu, biomassa dukung roadmap NZE 2060, dengan target turun emisi 358 juta ton CO2e di 2030. Hingga semester I 2025, bauran EBT nasional 15,2%, biomassa kontributor utama non-listrik. Detik.com

Kolaborasi HIPMI dan ASPEBINDO

Ketua Umum ASPEBINDO sekaligus Sekjen BPP HIPMI dan Komisaris PLN EPI, Anggawira, tekankan kolaborasi lintas sektor. “HIPMI siap kembangkan biomassa domestik dan internasional; potensinya luar biasa,” ujarnya. Ia ajak pengusaha muda terlibat EBT, terutama jelang Munas HIPMI. Untuk itu, regenerasi kepemimpinan usaha krusial optimalkan biomassa. Dengan kata lain, workshop ini jadi momentum sinergi untuk transisi energi. Akibatnya, pemerintah siapkan revisi Perpres 35/2018 percepat sampah jadi energi. Tribun News

Tantangan dan Peluang Transisi Energi

PLN EPI genjot biomassa hadapi tantangan seperti pasokan stabil dan teknologi cofiring. Namun, peluang besar dari potensi 130 juta ton biomassa buka lapangan kerja dan ekspor. Selain itu, sektor energi capai reduksi 147 juta ton CO2e di 2024. Oleh sebab itu, kolaborasi PLN EPI, HIPMI, dan ASPEBINDO percepat target NZE. Dengan demikian, biomassa jadi solusi realistis capai emisi nol lebih cepat.

Kesimpulan

PLN EPI genjot biomassa target 3 juta ton di 2025 dukung NDC dan NZE nasional, kurangi emisi signifikan. Melalui cofiring, rantai pasok, dan ekosistem terpadu, PLN EPI pelopori transisi hijau. Kolaborasi dengan HIPMI dan ASPEBINDO tingkatkan potensi biomassa Indonesia. Untuk itu, pengusaha muda punya peran vital. Akibatnya, langkah ini wujudkan energi bersih berkelanjutan, ciptakan masa depan hijau bagi bangsa.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %