advent1jkt.sch.id – Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan TikTok Deal USA China 2025, memungkinkan TikTok tetap beroperasi di AS di bawah kepemilikan investor Amerika, namun China memilih bungkam. Kesepakatan ini, yang melibatkan Oracle dan investor seperti Rupert Murdoch, jadi sorotan global. Artikel ini mengulas kronologi, respons China, implikasi keamanan, struktur kesepakatan, dan prospek, berdasarkan data per 28 September 2025, 06:23 WIB.
Kronologi TikTok Deal USA China 2025
Trump, pada 26 September 2025, tanda tangani executive order untuk alihkan TikTok ke konsorsium AS yang dipimpin Oracle, menurut Reuters lihat rincian. Selain itu, kesepakatan ini ikuti negosiasi di Madrid antara Scott Bessent dan He Lifeng. Untuk itu, Trump klaim Xi Jinping setujui deal ini. Meski begitu, media China seperti Xinhua hanya sebut Xi dukung negosiasi komersial [web:18]. Oleh karena itu, respons China tetap ambigu. Dengan demikian, TikTok Deal USA China 2025 jadi terobosan di tengah ketegangan perdagangan.
Respons Minim China terhadap Kesepakatan
China, melalui Xinhua, sebut Xi sambut negosiasi yang sesuai hukum pasar, tanpa konfirmasi eksplisit soal kesepakatan, menurut CNN lihat detail. Selain itu, ByteDance hanya ucap terima kasih kepada Trump dan Xi [web:22]. Untuk itu, analis seperti Yun Sun dari Stimson Center nilai China gunakan TikTok sebagai alat tawar-menawar [web:11]. Meski begitu, Beijing tetap lindungi algoritma TikTok. Oleh karena itu, sikap bungkam ini strategis. Dengan demikian, China hindari kesan menyerah pada tekanan AS.
Implikasi Keamanan TikTok Deal 2025
AS, melalui UU 2024, khawatirkan algoritma TikTok yang dikuasai China bisa sebar propaganda, menurut The Guardian lihat wawasan. Selain itu, Oracle akan kelola data pengguna AS dan algoritma berlisensi. Untuk itu, Karoline Leavitt pastikan AS kuasai 6 dari 7 kursi dewan direksi [web:9]. Meski begitu, John Moolenaar khawatir China masih pengaruhi algoritma [web:19]. Oleh karena itu, keamanan data jadi fokus. Dengan demikian, TikTok Deal USA China 2025 coba atasi risiko nasional.
Struktur Kesepakatan dan Investor
Kesepakatan ini libatkan Oracle, Rupert Murdoch, Michael Dell, dan investor seperti Silver Lake, dengan valuasi TikTok AS Rp200 triliun, menurut Bloomberg [web:12]. Selain itu, ByteDance akan pegang kurang dari 20% saham. Untuk itu, Oracle kelola infrastruktur cloud dan algoritma berlisensi [web:16]. Meski begitu, China awalnya minta kompensasi via keringanan tarif [post:2]. Oleh karena itu, struktur ini seimbangkan kepentingan. Dengan demikian, kesepakatan ini libatkan investor pro-Trump baca juga: Dampak TikTok pada Politik AS 2025.
Prospek TikTok di AS Pasca-Deal
TikTok, dengan 180 juta pengguna AS, tetap jadi platform politik strategis, menurut NPR [web:23]. Selain itu, Trump akui TikTok bantu menang pemilu 2024 [web:20]. Untuk itu, kesepakatan ini perpanjang operasi TikTok hingga Januari 2026. Meski begitu, persetujuan Kongres masih diperlukan [web:6]. Oleh karena itu, stabilitas hubungan AS-China jadi kunci. Dengan demikian, TikTok Deal USA China 2025 buka babak baru interaksi digital.
Kesimpulan
Heboh! TikTok Deal USA China 2025, Beijing Pilih Bungkam usai Trump umumkan kesepakatan alih kepemilikan TikTok ke investor AS. Selain itu, China hindari konfirmasi eksplisit untuk jaga posisi tawar. Untuk itu, keamanan data dan algoritma jadi sorotan. Meski begitu, kesepakatan ini perkuat pengaruh investor pro-Trump. Dengan demikian, TikTok Deal USA China 2025 jadi langkah strategis di tengah dinamika global.
