Pendahuluan
advent1jkt.sch.id – Warisan penting Sri Mulyani meninggalkan jejak mendalam di perekonomian Indonesia. Setelah menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) di bawah tiga presiden—Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Joko Widodo (Jokowi), dan Prabowo Subianto—Sri Mulyani digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa pada September 2025. Selama masa jabatannya, ia menyusun kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur nasional. Dengan demikian, berbagai penghargaan internasional seperti Finance Minister of the Year 2019 dari The Banker dan Forbes’ Most Powerful Women membuktikan kontribusinya. Artikel ini mengulas legacy utama Sri Mulyani berdasarkan analisis pakar. CNN Indonesia
Arsitek Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Salah satu warisan penting Sri Mulyani adalah perannya sebagai arsitek Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama pandemi COVID-19. Direktur Kebijakan Publik Celios, Media Wahyudi Aska, menilai program ini berhasil menjaga daya beli masyarakat. “Sri Mulyani menjadi arsitek PEN yang melindungi perekonomian saat krisis,” ujarnya. Selain itu, PEN mendukung bisnis dan sektor rentan melalui subsidi dan bantuan sosial. Untuk itu, inisiatif ini mencegah kontraksi ekonomi lebih dalam. Dengan kata lain, PEN menjadi contoh kebijakan fiskal responsif yang menyelamatkan jutaan pekerjaan. Kompas.com
Relaksasi Defisit APBN untuk Fleksibilitas Fiskal
Warisan penting Sri Mulyani juga terlihat dalam relaksasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat pandemi. Biasanya, defisit APBN dibatasi 3% dari PDB sesuai UU Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003. Namun, melalui Perppu Nomor 1 Tahun 2020, Sri Mulyani mendorong penangguhan batas ini hingga 2023. Media menambahkan, “Relaksasi ini menciptakan ruang fiskal untuk belanja darurat tanpa melanggar hukum.” Selanjutnya, langkah ini memungkinkan pemerintah membiayai program kesehatan dan pemulihan ekonomi. Oleh sebab itu, kebijakan ini menunjukkan ketangguhan fiskal Indonesia di tengah gejolak global. Detik.com
Kredibilitas Internasional dan Tata Kelola Utang
Sri Mulyani membangun kredibilitas Indonesia di kancah internasional melalui kebijakan hati-hati. Media Wahyudi Aska menyatakan, “Ia dekat dengan lembaga internasional berkat pendekatan yang bijaksana.” Kepala Pusat Makroekonomi Indef, M. Rizal Taufikurahman, menambahkan bahwa warisan penting Sri Mulyani meliputi pengendalian defisit, penguatan tata kelola utang, dan digitalisasi perpajakan. “Ia pertahankan kepercayaan investor, jaga stabilitas makro,” ujar Rizal. Selain itu, Kemenkeu di bawahnya mendukung belanja strategis di kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Dengan demikian, Indonesia tetap menarik bagi investor asing. Tempo.co
Kontribusi pada Ketahanan Ekonomi dan Infrastruktur
Di bawah kepemimpinan Sri Mulyani, kebijakan fiskal ekspansif menjaga konsumsi dan dunia usaha. Rizal menekankan, “Kemenkeu berkontribusi besar pada ketahanan ekonomi melalui APBN yang stabil.” Warisan penting Sri Mulyani juga mencakup pembangunan infrastruktur nasional, seperti jalan tol dan bandara, yang didanai melalui pengelolaan utang yang prudent. Untuk itu, pertumbuhan ekonomi rata-rata 5% per tahun di era Jokowi menjadi bukti keberhasilan. Akibatnya, Indonesia lolos dari jebakan middle-income trap. Selain itu, digitalisasi perpajakan meningkatkan efisiensi pengumpulan pajak.
Catatan Kritis dan Tantangan yang Ditinggalkan
Meski banyak pencapaian, warisan penting Sri Mulyani diimbangi catatan kritis. Rizal menyebut tax ratio tidak naik signifikan, ketergantungan utang tetap tinggi, dan kebijakan fiskal terlalu hati-hati sehingga kurangi akselerasi pertumbuhan. “Tax ratio stagnan di bawah 11% PDB, utang mencapai 40% PDB,” katanya. Oleh karena itu, penerusnya perlu dorong reformasi pajak lebih agresif. Dengan kata lain, legacy ini menjadi fondasi, tapi tantangan seperti peningkatan penerimaan negara masih menanti. Selanjutnya, pengelolaan utang berkelanjutan harus terus dijaga.
Kesimpulan
Warisan penting Sri Mulyani sebagai Menkeu mencakup arsitek PEN, relaksasi APBN, kredibilitas internasional, dan ketahanan ekonomi. Ia pimpin Indonesia melalui krisis pandemi dan gejolak global dengan kebijakan bijaksana. Dengan demikian, penghargaan seperti dari Forbes dan The Banker membuktikan dampaknya. Untuk itu, Purbaya Yudhi Sadewa mewarisi fondasi kuat untuk lanjutkan reformasi fiskal. Akibatnya, warisan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai ekonomi emerging yang tangguh.