advent1jkt.sch.id – Kim Jong Un kereta lapis baja menjadi sorotan saat pemimpin Korea Utara ini berangkat ke Beijing pada 1 September 2025 untuk menghadiri parade militer peringatan 80 tahun akhir Perang Dunia II. Ini adalah kunjungan multilateral pertamanya sejak berkuasa pada 2011. Artikel ini mengulas perjalanan, parade, dan implikasi geopolitik, merujuk CNN Indonesia. Lihat juga Berita Geopolitik Asia.
Kim Jong Un Kereta Lapis Baja: Perjalanan ke Beijing
Kim Jong Un kereta lapis baja kembali digunakan saat ia berangkat ke Beijing pada Senin malam, 1 September 2025. Kereta hijau ini, yang dikenal sebagai benteng berjalan, melintasi perbatasan Korea Utara-China menuju Wisma Negara Diaoyutai, tempat Kim menginap, menurut Yonhap via CNN Indonesia. Perjalanan memakan waktu 20–24 jam untuk tiba pada 2 September 2025.
Kim menghadiri parade militer China pada 3 September, duduk di sisi kiri Presiden Xi Jinping, dengan Vladimir Putin di sisi kanan, menurut BBC.
Parade Militer China 2025
Parade militer di Tiananmen Square pada 3 September 2025 memperingati 80 tahun kemenangan China dan Uni Soviet atas Jepang dalam Perang Dunia II. Berlangsung 70 menit, Beijing memamerkan senjata canggih, seperti rudal balistik dan drone, serta formasi pasukan khusus, menurut Reuters. Hadir 26 kepala negara, termasuk Kim, Putin, dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Ini adalah parade militer China terbesar dalam dekade terakhir, menurut Bloomberg.
Signifikansi Diplomatik
Kim Jong Un kereta lapis baja menandai kunjungan multilateral pertamanya sejak memimpin Korea Utara pada 2011. Terakhir kali pemimpin Korea Utara hadir di parade China adalah pada 1959 di bawah Kim Il Sung, menurut NPR. Kehadiran Kim bersama Xi dan Putin mengisyaratkan potensi pertemuan trilateral, menunjukkan ketidakminatan Kim pada negosiasi dengan Korea Selatan, menurut CNN Indonesia.
Korea Selatan sebelumnya menyampaikan keinginan ke AS untuk diplomasi dengan Korea Utara, namun sinyal Kim menunjukkan prioritas aliansi dengan China dan Rusia.
Alasan Memilih Kereta
Kim memilih Kim Jong Un kereta lapis baja ketimbang pesawat Chammae-1 karena usia pesawat yang sudah tua, menurut sumber pemerintah Korea Selatan via Yonhap. Kereta ini, dilengkapi fasilitas mewah dan keamanan tingkat tinggi, telah digunakan Kim dalam kunjungan sebelumnya ke China (2018, 2019) dan Rusia (2019, 2024). Perjalanan darat memakan waktu lebih lama namun dianggap lebih aman, menurut BBC.
Konteks Geopolitik
Kim Jong Un kereta lapis baja dan kehadirannya di parade mencerminkan penguatan aliansi China-Rusia-Korea Utara, yang disebut “Axis of Upheaval” oleh analis Barat, menurut Reuters. Tidak ada pemimpin Barat, kecuali PM Slovakia Robert Fico, yang hadir, menunjukkan polarisasi global. Korea Utara juga meningkatkan hubungan dengan Rusia pasca-perjanjian keamanan Juni 2024, menurut Bloomberg.
Kehadiran Kim menegaskan posisi Korea Utara dalam blok anti-Barat, menurut NPR.
Kesimpulan
Kim Jong Un kereta lapis baja menjadi simbol kunjungan langkanya ke China untuk parade militer 2025, menandai debutnya di acara multilateral sejak 2011. Bersama Xi Jinping dan Vladimir Putin, Kim memperkuat aliansi strategis, mengesampingkan diplomasi dengan Korea Selatan. Kunjungan ini mengguncang dinamika geopolitik. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Berita Geopolitik Asia atau Analisis Diplomasi Korea Utara.