BRI Pelatihan Diversifikasi Kompos Dorong Ekonomi dari Sampah Lewat

BRI Pelatihan Diversifikasi Kompos
0 0
Read Time:3 Minute, 43 Second

advent1jkt.sch.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI aktif dorong inisiatif lingkungan melalui program BRI Peduli, yang fokus atasi masalah sampah di berbagai wilayah. Salah satu upaya terbaru adalah BRI Pelatihan Diversifikasi Kompos, yang gelar di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Pudak Mesari, Badung, Bali, pada 30 Agustus 2025. Kegiatan ini bagian dari program ‘Yok Kita Gas’ untuk ubah sampah organik jadi produk pupuk kompos berkualitas, sekaligus tingkatkan ekonomi masyarakat. Artikel ini bahas tujuan pelatihan, manfaat bagi peserta, dan dampak luasnya terhadap pengelolaan sampah dan perekonomian lokal.

Latar Belakang Program BRI Peduli ‘Yok Kita Gas’

BRI luncurkan program ‘Yok Kita Gas’ sejak 2021 sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk dukung pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama di pilar sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hingga kini, program ini hadir di 41 lokasi, termasuk 5 pasar tradisional dan 36 komunitas masyarakat. Di Bali, BRI kolaborasi dengan TPS3R Pudak Mesari untuk hadapi tantangan sampah organik yang terus bertambah, di mana lahan TPA semakin terbatas. Corporate Secretary BRI Dhanny tekankan bahwa inisiatif ini bukan hanya bersihkan lingkungan, tapi juga ciptakan peluang ekonomi baru melalui pengolahan sampah. Dengan demikian, BRI ubah paradigma sampah dari beban jadi aset berharga.

Isi Pelatihan Diversifikasi dan Penguatan Mutu Kompos

BRI Pelatihan Diversifikasi Kompos libatkan pengurus inti, operator, dan penyuluh TPS3R Pudak Mesari sebagai peserta utama. Narasumber dari komunitas Petani Muda Keren bagikan pengetahuan tentang teknik pengolahan sampah organik jadi pupuk kompos berkualitas. Fokus utama adalah diversifikasi produk, seperti pupuk organik cair, pupuk granul, dan media tanam siap pakai, agar sesuai standar mutu nasional. Peserta pelajari penggunaan alat dan bahan efisien untuk hasilkan kompos ramah lingkungan yang siap pasarkan.

Dhanny jelaskan bahwa pelatihan ini jawab tantangan kelembagaan TPS3R, yaitu transformasi dari unit pengelolaan sampah sederhana jadi pusat inovasi ekonomi sirkular. “Pelatihan ini bermanfaat untuk ubah paradigma, sehingga TPS3R Pudak Mesari punya potensi besar kembangkan produk turunan kompos untuk pasar pertanian, perkebunan, dan urban farming,” ujarnya. Untuk itu, kegiatan ini tak hanya teori, tapi juga praktik langsung agar peserta bisa implementasikan segera.

Manfaat Ekonomi dari Pengolahan Sampah Organik

Diversifikasi kompos melalui BRI Pelatihan Diversifikasi Kompos buka peluang peningkatan pendapatan bagi warga setempat. Pupuk kompos yang berkualitas punya nilai jual lebih tinggi, sehingga TPS3R bisa hasilkan revenue dari penjualan produk ramah lingkungan. Misalnya, pupuk organik cair bisa jual ke petani lokal atau urban farmer di Bali, kurangi ketergantungan pada pupuk kimia impor. Selain itu, program ini dorong inklusi ekonomi desa dengan libatkan komunitas dalam rantai pasok berkelanjutan.

Kolaborasi BRI dengan TPS3R juga ciptakan ekosistem di mana sampah organik tak lagi jadi limbah, tapi sumber pendapatan. Dhanny tambahkan bahwa upaya ini bentuk kolaborasi nyata dengan pihak terkait, bawa dampak positif bagi perekonomian desa. Dengan demikian, inisiatif BRI selaras dengan target SDGs untuk kurangi kemiskinan dan lindungi lingkungan melalui ekonomi hijau.

Tantangan dan Solusi dalam Pengelolaan Sampah

Meski menjanjikan, pengelolaan sampah organik hadapi tantangan seperti volume sampah yang terus naik dan kurangnya standar mutu produk. Di Bali, TPS3R Pudak Mesari proses ratusan ton sampah per bulan, tapi tanpa diversifikasi, produk kompos sulit bersaing di pasar. Pelatihan BRI atasi ini dengan penguatan kapasitas, termasuk edukasi tentang sertifikasi mutu dan pemasaran digital.

Solusi lain adalah perluas kolaborasi dengan pemerintah daerah dan swasta untuk bangun infrastruktur TPS3R lebih baik. BRI rencanakan replikasi program ini ke wilayah lain, agar manfaat ekonomi dari sampah capai lebih luas. Untuk itu, kesuksesan di Bali jadi model bagi inisiatif serupa di seluruh Indonesia.

Dampak Jangka Panjang dan Komitmen BRI

BRI Pelatihan Diversifikasi Kompos tak hanya tingkatkan kualitas pupuk, tapi juga bangun kesadaran masyarakat tentang ekonomi sirkular. Dampak jangka panjang termasuk lingkungan lebih bersih, pengurangan emisi metana dari sampah, dan peningkatan pendapatan berkelanjutan bagi komunitas. Program ini juga dukung target nasional kurangi sampah plastik dan organik hingga 30% pada 2030.

BRI komitmen lanjutkan inisiatif TJSL seperti ini, dengan alokasi anggaran khusus untuk program lingkungan. Dhanny harap pelatihan ini implementasikan langsung oleh peserta, sehingga TPS3R Pudak Mesari jadi contoh sukses pengolahan sampah berbasis ekonomi. Dengan demikian, BRI perkuat peran sebagai bank yang peduli pada kesejahteraan masyarakat dan kelestarian bumi.

Kesimpulan

BRI Pelatihan Diversifikasi Kompos jadi langkah inovatif untuk dorong peningkatan ekonomi dari sampah, khususnya di Bali melalui program ‘Yok Kita Gas’. Dengan kuatkan kapasitas TPS3R Pudak Mesari, BRI bantu ubah sampah organik jadi pupuk bernilai tambah, buka peluang pasar baru, dan lindungi lingkungan. Meski tantangan ada, kolaborasi dan implementasi yang tepat pastikan dampak positif jangka panjang. Inisiatif ini tunjukkan bagaimana perbankan bisa kontribusi pada ekonomi hijau, wujudkan masyarakat lebih sejahtera dan berkelanjutan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %