Prabowo: RI Bangun Tanggul Laut 480 Km di PBB

Prabowo
0 0
Read Time:4 Minute, 37 Second

advent1jkt.sch.id – Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan proyek Giant Sea Wall sepanjang 480 km di hadapan pemimpin dunia pada Sidang Umum PBB ke-80 di New York, 23 September 2025. Di Depan Pemimpin Dunia, Prabowo Ungkap RI Garap Tanggul Laut Raksasa 480 Km menyoroti komitmen Indonesia melawan ancaman kenaikan air laut akibat perubahan iklim. Untuk itu, artikel ini membahas konteks pidato, rencana proyek, tantangan lingkungan, kemitraan global, dan dampak strategis bagi Indonesia.

Konteks Pidato di Prabowo Tanggul Laut 480 Km

Prabowo menyoroti dampak perubahan iklim yang mengancam Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar. Ia menyebut kenaikan air laut di pesisir utara Jakarta mencapai 5 cm per tahun. Selain itu, ia memproyeksikan ancaman besar dalam 10-20 tahun jika tidak ada tindakan nyata. Untuk itu, ia menegaskan perlunya membangun tanggul laut raksasa sepanjang 480 km dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur. Meski begitu, proyek ini memerlukan waktu hingga 20 tahun. Oleh karena itu, Prabowo menekankan urgensi memulai pembangunan sekarang. Dengan demikian, Di Depan Pemimpin Dunia, Prabowo Ungkap RI Garap Tanggul Laut Raksasa 480 Km menjadi sorotan global.

Pidato ini juga menegaskan komitmen Indonesia mencapai net zero emission sebelum 2060 dan reboisasi 12 juta hektar lahan terdegradasi. Postingan di X dari @detikcom menyebut pidato Prabowo mencerminkan langkah nyata melawan krisis iklim, bukan sekadar slogan.

Rencana Proyek di Giant Sea Wall Indonesia 2025

Proyek Giant Sea Wall, bagian dari Program Strategis Nasional (PSN), akan membentang 500-700 km dari Banten ke Gresik, dengan estimasi biaya USD80 miliar (Rp1,298 triliun). Tahap awal fokus pada Teluk Jakarta, menelan biaya USD8-10 miliar dan waktu 8-10 tahun. Selain itu, pemerintah membentuk Badan Otorita Pantura untuk mengawasi proyek ini, dipimpin oleh Didit Herdiawan Ashaf. Untuk itu, pembangunan akan melindungi 70 zona industri dan lima kawasan ekonomi khusus di pantai utara Jawa. Meski begitu, proyek ini menghadapi kritik terkait biaya dan dampak lingkungan. Oleh karena itu, pendekatan terintegrasi seperti Integrated Coastal Management (ICM) diterapkan untuk meminimalkan kerusakan.

Jakarta dan Semarang menjadi prioritas karena banjir rob yang kian parah. Dengan demikian, proyek ini menjawab ancaman kenaikan air laut dan penurunan tanah hingga 25 cm per tahun di Pantura.

Tantangan Lingkungan di Prabowo Tanggul Laut 480 Km

Prof Yonvitner dari IPB University memperingatkan bahwa pembangunan tanggul harus mempertimbangkan dampak ekologis. Dredging skala besar berisiko merusak terumbu karang dan mengganggu nelayan, seperti terlihat pada proyek NCICD sebelumnya. Selain itu, penurunan tanah dan kenaikan air laut hingga 15 cm per tahun menambah kompleksitas desain. Untuk itu, model infrastruktur hijau, seperti mangrove, diusulkan sebagai alternatif tembok beton. Meski begitu, estimasi kerugian sektor perikanan mencapai Rp207 miliar per tahun. Oleh karena itu, kajian lingkungan mendalam menjadi syarat utama. Dengan demikian, proyek ini harus menyeimbangkan perlindungan pesisir dan kelestarian ekosistem.

Postingan di X dari @komunitaswevi menyoroti kekhawatiran nelayan terhadap hilangnya mata pencaharian akibat proyek ini. Namun, Menteri AHY menegaskan bahwa tanggul ini dirancang sebagai sistem adaptif untuk menjaga keberlanjutan masyarakat pesisir.

Kemitraan Global di Giant Sea Wall Indonesia 2025

Prabowo mengundang investasi dari negara seperti China, Jepang, Korea Selatan, dan Eropa. Ia bertemu Presiden Xi Jinping pada 3 September 2025 di Beijing, membahas potensi kerja sama infrastruktur. Selain itu, negara seperti Belanda, dengan pengalaman membangun Afsluitdijk, dan Korea Selatan, dengan Saemangeum, menunjukkan minat. Untuk itu, skema public-private partnership (PPP) akan diterapkan untuk mendanai proyek bertahap. Meski begitu, Prabowo menegaskan Indonesia siap memulai dengan sumber daya nasional jika diperlukan. Oleh karena itu, kemitraan global mempercepat realisasi tanpa mengorbankan kedaulatan.

Konferensi ICI 2025 di Jakarta, dihadiri 7.000 peserta dari 33 negara, menjadi ajang promosi proyek ini. Dengan demikian, Indonesia menarik perhatian investor seperti World Bank dan Asian Development Bank.

Dampak Strategis di Prabowo Tanggul Laut 480 Km

Giant Sea Wall akan melindungi jutaan warga dan infrastruktur kritis dari banjir rob di Jakarta, Semarang, Pekalongan, dan Brebes. Selain itu, proyek ini mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menjaga stabilitas zona industri. Untuk itu, pembentukan Badan Otorita Pantura mempercepat koordinasi antarinstansi. Meski begitu, kritik dari Destructive Fishing Watch, dengan 56,2% publik menolak proyek karena dampak lingkungan, menuntut transparansi. Oleh karena itu, pemerintah harus melibatkan komunitas lokal dalam perencanaan. Dengan demikian, Di Depan Pemimpin Dunia, Prabowo Ungkap RI Garap Tanggul Laut Raksasa 480 Km memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam adaptasi iklim.

Proyek ini juga meningkatkan citra Indonesia di panggung global, sejalan dengan komitmen net zero emission. Postingan di X dari @Liputan6com memuji langkah Prabowo sebagai respons nyata terhadap krisis iklim.

Latar Belakang dan Konteks

Proyek Giant Sea Wall pertama kali digagas pada 1995, namun baru direalisasikan di era Prabowo. Kenaikan air laut 4,25 mm per tahun (1992-2024) dan percepatan akibat perubahan iklim mendorong urgensi. Selain itu, penurunan tanah di Jakarta akibat ekstraksi air tanah memperparah situasi. Untuk itu, proyek ini jadi prioritas nasional. Meski begitu, biaya USD80 miliar memicu debat tentang pembiayaan. Oleh karena itu, skema PPP dan kemitraan global menjadi solusi strategis.

Tantangan dan Solusi

Tantangan utama meliputi biaya besar, dampak lingkungan, dan resistensi publik. Selain itu, koordinasi antarinstansi dan daerah memerlukan pengawasan ketat. Untuk itu, Badan Otorita Pantura akan menyusun roadmap terperinci. Meski begitu, keterlibatan masyarakat dan kajian lingkungan yang transparan akan mengurangi resistensi. Dengan demikian, pendekatan terintegrasi memastikan keberlanjutan proyek.

Kesimpulan

Di Depan Pemimpin Dunia, Prabowo Ungkap RI Garap Tanggul Laut Raksasa 480 Km menandai langkah berani Indonesia melawan krisis iklim. Proyek Giant Sea Wall, dengan panjang 480-700 km dan biaya USD80 miliar, akan melindungi Pantura dari banjir rob. Untuk itu, kemitraan global dan pendekatan hijau jadi kunci sukses. Meski tantangan lingkungan dan biaya besar membayangi, komitmen Prabowo menunjukkan visi jangka panjang. Pantau perkembangan proyek ini untuk melihat bagaimana Indonesia menjawab ancaman iklim!

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %